KOTA JAMBI, CERITAJAMBI.COM – Upaya Pemerintah Kota Jambi menurunkan angka stunting menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Jambi per Agustus 2025, kasus stunting turun dari 376 kasus (1,85%) pada Februari menjadi 350 kasus (1,7%) pada Agustus 2025.
Selain stunting, indikator gizi lain juga membaik: wasting turun dari 2,5% menjadi 2,3% dan underweight dari 3,85% menjadi 3,4%. Meski tren ini positif, beberapa wilayah seperti Kecamatan Paal Merah masih menjadi fokus intervensi karena mengalami peningkatan kasus, sementara Kecamatan Jambi Timur mencatat penurunan tertinggi.
Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra, menegaskan bahwa hasil ini merupakan bukti nyata kerja keras lintas sektor dalam menekan kasus stunting. Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri Konsolidasi Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) pada Rabu (29/10/2025).
“Tadi kita sampaikan bahwa banyak tren positif terkait penurunan stunting. Angka stunting menurun dari 376 kasus menjadi 350 kasus. Wasting dan underweight juga ikut turun. Penurunannya belum terlalu signifikan, tapi menunjukkan progres yang terus menurun setiap tahunnya,” jelas Diza.
Pemkot Jambi kini memperkuat upaya pencegahan melalui Gerakan Genting, yang melibatkan relawan dari berbagai kalangan sebagai pendamping keluarga berisiko stunting. “Targetnya adalah menekan stunting dan penyakit terkait, seperti anemia pada ibu dan kekurangan energi kronis (KEK),” tambahnya.
Diza menekankan bahwa pencegahan stunting bukan sekadar masalah kesehatan fisik, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul. “Generasi muda kita jumlahnya besar, lebih dari 54 persen penduduk Kota Jambi. Pencegahan harus dilakukan sejak dini agar mereka tumbuh menjadi SDM sehat dan mampu membangun bangsa,” tegasnya.
Program Genting merupakan bagian dari strategi komprehensif Pemkot Jambi, mulai dari edukasi gizi keluarga, pemberdayaan masyarakat, hingga pemeriksaan rutin bagi ibu hamil dan balita.
